Pagi ini aku dikagetkan dgn sms dari mbak Tini, yg aku nggak tau maksudnya, trus dia telpon aku, sambil nangis kalau teman kita tercinta, Endang Powers udah nggak ada. Aku kaget banget, wong lagi nyetir ke kantor, sampe nggak konsen.
Aku nyesel banget, langsung kayaknya aku salah besar, soalnya gini. Minggu lalu Endang telpon aku, tapi aku lagi di ruang doa, trus dia left message, katanya minta aku balik telpon karena mau doa bareng. Suaranya bagus banget nggak kayak waktu itu dia di rumah sakit, so aku seneng dia pasti sudah sembuh. Aku nggak sempet mbales telponnya krn ada aja kesibukanku untuk gereja atau rumah. Selalu tiap aku angkat telpon mau telpon dia ada aja halangannya. Tapi aku tetap berdoa sendiri secara khusus, hampir tiap hari. Waktu weekend aku sempet belanja buat dia, aku beliin baju tidur dan slippers. Baru sempet kemaren siang aku kirim paketnya beserta surat kecilku dan aku buatin dia handmade pembatas buku 2 biji dgn ayat2 kesembuhan. Terus sekitar jam 4 sore aku telpon dia di rumah tapi nggak ada yg angkat dan nggak bisa left message. Aku pikir dia lagi bobok siang. Memang ternyata dia sedang bobok, mau dipanggil Tuhan. Tiga jam kemudian dia dipanggil ke pangkuan Tuhan.
Tuhan, aku mohon pengampunan atas kesalahanku yg tidak sempat membalas telponnya. Saya percaya Tuhan mengasihi Endang dan Tuhan punya rencana yg sangat agung melalui kehidupan dan kematiannya. Sampaikan salam rinduku buat sahabatku Endang, sampaikan permintaan maafku.
Jeng Endang, cintamu selalu akan ada di hatiku dalam hidupku, kamu memberiku banyak berkat melalui perjuanganmu melawan cancer. Bahkan kamu beri aku semangat dan kekuatan waktu aku harus menjalani operasi. Aku bersyukur diberi Tuhan kesempatan untuk mengenalmu, walau belum pernah bertemu muka, hanya melalui suara di telepon. Tuhan memang ajaib, dan aku yakin kamu sekarang ada di alam yg ajaib yg kita semua belum pernah melihatnya. Kamu sudah bertemu dengan penciptamu, bahkan ada di pangkuanNya. Sekarang kamu bisa melihat Kemuliaan yang nyata, hidup kekal bersama Tuhan Yesus.
Selamat jalan sahabatku...
I missed you terribly...